Tuesday, April 03, 2007

PERSONAL DEVELOPMENT TIPS

B R E A K Y O U R M E N T A L B A R R I E R S !

Whatever your believe, with conviction, become your reality. Your
beliefs largely determine your reality."
- Brian Tracy -

Selama beratus-ratus tahun, ada satu rekor dunia di bidang
olahraga yang diyakini banyak orang tidak akan mungkin terpecahkan
sepanjang masa, yaitu rekor lari jarak pendek dengan jarak 1 mil.
Rekor terakhir yang tercatat adalah empat menit dan dua belas detik.
Para pakar olahraga dan kesehatan bahkan sudah mengukur, bahwa dengan
kemampuan manusia yang paling super sekalipun, tidaklah mungkin otot
manusia bisa digerakkan lebih cepat lagi untuk menembus batas di
bawah empat menit. Dalam berbagai lomba lari 1 mil yang diadakan di
berbagai penjuru dunia, memang benar tidak adalah seorangpun yang
berhasil melebihi rekor dunia itu. Tapi pendapat ini tidak berlaku
bagi seorang Roger Bannister, seorang atlet lari jarak pendek. Di
dalam pikirannya Roger berpendapat, bahwa apapun bisa dicapai,
asalkan kita sendiri punya KEYAKINAN yang kuat dan BERANI MENCOBA
untuk melakukannya.

Dengan latihan yang amat keras, Roger ingin membuktikan
kepada dunia, bahwa dirinya mampu memecahkan rekor dunia tersebut.
Tapi yang lebih penting adalah, di dalam pikiran, Roger bisa
MEMBAYANGKAN secara detail bahwa hal itu bisa tercapai, bahwa dirinya
bisa mematahkan rekor dunia tersebut. Dari imajinasi tersebut,
menimbulkan KEYAKINAN yang semakin hari semakin kuat di dalam
dirinya. Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu itu tibalah. Di tahun
1954, Roger Bannister menjadi orang pertama di dunia yang berhasil
menempuh jarak 1 mil dibawah empat menit. Yang menarik, satu tahun
setelah kejadian pemecahan rekor dunia tersebut, ada 37 atlit lainnya
yang juga berhasil menembus jarak 1 mil dibawah empat menit. Dan dua
tahun kemudian, 300 atlit juga berhasil melakukan hal yang sama.

Apa yang menarik dari cerita diatas ? Tentu, pemecahan
rekornya sendiri adalah suatu prestasi yang patut dibanggakan, tapi
yang paling luar biasa adalah apa yang terjadi setelah pemecahan
rekor itu. Mengapa setelah rekor itu terjadi, tidak begitu sulit bagi
atlet lain untuk mencapainya ? Batasan mental di dalam diri para
atlet pada waktu itu adalah jawabannya. Hanya karena pendapat para
ahli yang menyatakan sesuatu hal tidak mungkin, maka mereka
menganggapnya sebagai suatu kebenaran dan keyakinan.

Dalam kehidupan, Kita seringkali membangun pembatas di dalam
pikiran terhadap segala sesuatu yang ingin kita capai. Pembatas
tersebut mengajarkan kepada kita untuk bersikap `realistis' terhadap
kondisi lingkungan. Bahkan sebelum kita mulai melakukan sesuatu, kita
sudah memberi batasan antara sesuatu yang mungkin dan tidak mungkin.
Padahal, untuk membuat kualitas hidup kita naik satu level saja
misalnya, diperlukan tindakan-tindakan yang tidak biasa kita lakukan.
Berapa banyak keinginan di dalam hidup kita yang tidak pernah
tercapai, hanya karena kita sebelumnya sudah terhambat secara mental
bahwa hal itu tidak mungkin, bahkan sebelum kita mulai melakukannya ?
Ada tiga langkah untuk mematahkan belenggu mental tersebut, yaitu :

KEYAKINAN MENTAL YANG POSITIF

Bagaimana bisa kita mencapai sesuatu hal bila didalam pikiran
kita saja, kita tidak begitu yakin bahwa hal itu bisa dicapai ?
Banyak belenggu mental yang tercipta dari keraguan dan ketakutan yang
kita ciptakan sendiri. Mulailah dengan membuat satu keyakinan mental
yang positif, yang selalu mendorong kita untuk maju. Keraguan dan
ketakutan bisa langsugn diganti dengan keyakinan yang positif saat
hal yang negatif tersebut muncul. Misalnya apabila saat akan memulai
sesuatu hal, di dalam pikiran kita timbul suatu keraguan yang
mengatakan "Apa bisa ya ….." atau "Saya tidak begitu yakin …….."
atau "Saya ragu-ragu ……", maka cepat-cepat berpikiran positif dengan
mengatakan di dalam hati "Saya yakin …..", atau "Saya pasti bisa !".